Setabi

Penulis: Aditya Dipta Anindita | Foto: Alberta Prabarini

Foto: Alberta Prabarini

Foto: Alberta Prabarini

SETABI

Penulis: Aditya Dipta Anindita | 20 November 2021

Setengah berlari, bocah berusia sekitar lima tahun itu tampak berseri-seri mengikuti langkah ayahnya di depan. Satu tangannya membawa keratan daging yang diuntai pada sebatang ranting. Lehernya berkalung katapel yang sehari-hari menemaninya berlatih membidik.


Setabi nama bocah itu. Sejak pagi tadi, ia mengikuti rombongan lelaki dewasa berburu rusa. Ia satu-satunya anak-anak yang terlibat. Sebelas orang lainnya adalah para bapak dan beberapa bujang. Keberadaan rusa telah diketahui sejak sore sebelumnya. Maka rombongan berbagi tugas dan posisi untuk mengepung rusa. Ada yang bertugas mengikuti jejak rusa, meniup seruling untuk menggiring rusa, juga beberapa orang yang berjaga di beberapa titik untuk mencegat si rusa. Setabi mengikuti ayahnya yang bertugas mencegat rusa.


Pengepungan berlangsung selama lebih dari tiga jam. Lewat tengah hari, barulah rombongan kembali dengan wajah penuh kegembiraan. Bagaimana rusa tertangkap, tak henti-hentinya diceritakan. Daging menjadi hak “orang bulih”, yakni orang-orang yang memburunya. Ada 12 “orang bulih” hari itu dan Setabi adalah salah satunya. Biarpun usianya masih anak-anak, ia mendapatkan hak yang sama dengan sebelas orang dewasa lainnya. “Karena sama lelah ia berjalan,” demikian kata mereka. Begitulah cara Orang Rimba menghargai anak-anak.


Selamat Hari Anak Sedunia!