abc sampai jujet

Penulis: Kerenjam Tampung | Foto: Aditya Dipta Anindita, dok. pribadi Kerenjam Tampung

Foto: dok. pribadi Kerenjam Tampung

Foto: dok. pribadi Kerenjam Tampung

ABC Sampai Jujet

Penulis: Kerenjam Tampung | 12 Agustus 2021

Kami tiga orang, yaitu saya, Bebaris, dan Semila, siap-siap masuk lapangan. Kami berencana mencari getah buat jernang di hutan agar bisa membantu kebutuhan diri sendiri. Baru siap-siap, Semila berkata, “Wah, Mamok Karim, kita masuk ke dalam bawa buku dan pensil alat tulis, karena kalau ada waktu kosong di malam hari, kami dua Bebaris mau belajar dengan Mamok. Bisa, kan?”

Saya jawab, “Iya kalau begitu. Asal ada niat baik untuk belajar.” Lalu kata Semila, “Iya, aku harus tahu jujet itu. Aku bingung apa jujet itu. Ternyata dia bilang, kalau baca A-B-C, yang terakhir disebut Z. Karena susah bilang Z, makanya disebut jujet.

Begitu masuk di pertengahan jalan, hampir magrib, hujan pun turun. Kami berusaha mencari congkok susudungon (pondok atau bivak tempat berteduh) di sawitan untuk istirahat sebelum masuk rimba. Kami bertiga merasa lapar, tidak ada alat masak seperti periuk, wajan, dan piring. Maka, kami hanya makan mi dicampur air mentah dan satu pak roti.

Esok harinya, kami mulai masuk ke dalam hutan. Jalannya licin sesudah hujan, namun kami terus melanjutkan perjalanan. Akhirnya kami tiba di rumah belajar Sokola. Bebaris di belakang untuk menunggu Mijak yang akan menimbang getah karet. Saya berdua Semila terus berjalan kaki menuju rumah Ibu Semila. Tiba di sana, Semila bercerita, “Aku paling suka di Bangko belajar sambil melihat mobil dan motor lewat. Asik aku karena selalu ramai banyak orang. Ibu, aku sudah belajar sokola sama Ibu Guru di Bangko, dan Pengendum suka bergurau dan bercanda sama saya. Tidak terlupakan candanya, baik orangnya. Kalau Mijak, tidak bisa mancing cari ikan. Aku ikut dia, aku dapat ikan godong (besar) sekali, Ibu.”

Malam harinya, saya mulai pusing. Dia mengeluarkan buku dan pena dari ransel. Dalam pikiran saya, ini jadi pusing mau ngajar. Gimana mau cari getah dan buah jernang kalau belajar kayak gini. Namun mereka berdua selalu mau menulis dan membaca siang malam. Kadang-kadang benar, kadang salah apa yang dia baca, dan apa yang dia tulis tak tahu artinya.


Selamat Hari Remaja Internasional!


#thinkindigenous #InternationalYouthDay